Selasa, 28 Agustus 2012

Kapolda Kumpulkan Tokoh Masyarakat Redam Konflik

AppId is over the quota

PALU, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana akan mengumpulkan tokoh masyarakat yang ada di sejumlah desa di Kabupaten Sigi yang terlibat konflik guna meredam bentrok susulan.

Dewa Parsana di Sigi, Senin, mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa menemukan tokoh desa atau kepala desa agar bisa menghentikan pertikaian antarwarga.

Menurutnya, konflik antarwarga itu lebih tepat diselesaikan oleh tokoh adat atau kepala desa yang mengerti kondisi warganya. "Polisi hanya bertugas mengamankan dan memberikan fasilitas," kata Dewa Parsana, Senin (20/8/2012).

Dia juga berharap bentrok tidak meluas dengan mengatasnamakan suku atau agama tertentu. Warga di Kecamatan terdiri atas suku Kaili namun terdiri subetnis yang memiliki bahasa yang berbeda.

Saat ini bentrok sudah melibatkan warga dari lima desa berbeda, padahal awalnya hanya melibatkan dua desa bertetangga yakni Padende dan Binangga.

Bentrok bermula dari seorang warga yang dihadang saat melintas di Desa Beka. Korban penghadangan itu kemudian melapor ke rekannya, dan terjadilah bentrokan.

Bentrok telah menimbulkan seorang korban tewas, dan sejumlah rumah terbakar. Warga terlibat bentrok memprsenjatai diri dengan tombak, parang, panah, bom molotov, dan senjata api rakitan.

Kapolda Dewa Parsana juga mengimbau kepada masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing emosi agar tidak menjadi korban bentrok.

Dia juga meminta masyarakat untuk masuk ke dalam rumah masing-masing karena situasi sudah kondusif.

Saat ini sekitar 300 personel polisi dan TNI masih bersiaga di titik-titik tertentu yang diduga bisa terjadi konflik. Lokasi bentrok sendiri hanya berjarak ratusan meter dari Polsek Marawola dan Koramil Marawola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar