Kamis, 10 Januari 2013

Tokoh Agama Desak Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan di TTU

AppId is over the quota
Tokoh Agama Desak Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan di TTU Kompas.com/ Ericssen Ilustrasi penikaman.

KEFAMENANU, KOMPAS.com -- Sejumlah tokoh agama di Timor Tengah Utara mendesak polisi untuk serius menangani kasus pembunuhan. Sebab, hingga 2013, puluhan kasus pembunuhan yang ditangani Polres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur belum ada satu pun yang terungkap dan diproses sampai tuntas.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Kabupaten TTU, Romo Aloysius Kosat, PR saat ditemui Kompas.com di Paroki Santa Theresia Kefamenanu, Kamis (10/1/2013) mengatakan, kasus-kasus pembunuhan secara kasat mata sebenarnya bisa dengan cepat terungkap karena didukung dengan saksi-saksi. Akan tetapi, sepertinya polisi tidak sungguh-sungguh dalam menangani kasus tersebut.

"Polisi itu kalau ada kasus atau pengaduan ke sana, setelah mereka ambil keterangan dan kadang-kadang tahan orang, dan sesudah masa tahanan selesai, mereka biarkan dan terkesan mau didiamkan kasusnya," tuding Romo Aloysius.

Romo Aloysius mencontohkan beberapa kasus pembunuhan, seperti pembunuhan Paulus Usnaat di dalam sel tahanan Polsek Miomafo Timur pada tahun 2008 lalu. Menurutnya, kasus kematian Paulus jelas-jelas menjadi tanggung jawab polisi karena lalai dalam bertugas. Selain itu kasus pembunuhan Dominikus Saet, Kepala SDK Napan. Nepan dibunuh di dalam rumahnya tahun 2010. Lalu pembunuhan Stefanus Atok, warga Peboko 2011 lalu dan masih banyak lagi kasus pembunuhan lainnya.

"Sebenarnya sederhana saja kalau polisi punya niat bekerja serius dan bertanggungjawab untuk tangani semua kasus pembunuhan itu," jelas Romo Aloysius singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar